JAKARTA - Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 5 Oktober 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 2.558 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh atau tepatnya 4.049.449 orang (95,9%).

Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, berkurang lagi sebanyak 1.231 kasus dan totalnya menurun menjadi 29.823 kasus (0,7%). Pada penambahan pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 1.404 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.221.610 kasus.

Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 77 kasus dan kumulatifnya mencapai 142.338 kasus (3,4%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 255.486 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 139.156 kasus. 

Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 terus bertambah dan hari ini sebanyak 715.527 orang dengan totalnya melebihi 94 juta orang atau 94.939.217 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi ke-2 juga bertambah 649.998 orang dan totalnya meningkat melebihi 53 juta orang atau angka tepatnya 53.656.921 orang. Serta penerima vaksin ke-3 bertambah sebanyak 6.131 orang dan kumulatifnya sebanyak 968.750 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.

Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi Jawa Barat menambahkan 273 orang dan kumulatifnya 686.536 orang, diikuti Jawa Timur menambahkan 206 orang dan kumulatifnya 365.317 orang, Bangka Belitung  menambahkan 197 orang dan kumulatifnya 49.393 orang, Jawa Tengah menambahkan 167 orang dan kumulatifnya 449.603 orang serta DKI Jakarta menambahkan 149 orang dan kumulatifnya 843.219 orang. 

Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di Jawa Timur menambahkan 139 kasus dan kumulatifnya 396.044 kasus, diikuti Jawa Barat menambahkan 105 kasus dan kumulatifnya 703.319 kasus, Jawa Tengah menambahkan 91 kasus dan kumulatifnya 482.444 kasus, Sumatera Utara menambahkan 80 kasus dan kumulatifnya 105.021 kasus serta Bali menambahkan 79 kasus dan kumulatifnya 112.968 kasus.

Pada sebaran kasus aktif per provinsi, angka tertinggi berada di Kalimantan Utara sebanyak 3.141 kasus, Jawa Tengah sebanyak 2.898 kasus, Jawa Barat sebanyak 2.143 kasus, Papua sebanyak 1.833 kasus dan DKI Jakarta sebanyak 1.642 kasus. 

Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Jawa Tengah menambahkan 14 kasus dan kumulatifnya 29.943 kasus, diikuti Papua menambahkan sebanyak 9 kasus dan kumulatifnya 525 kasus, Aceh sebanyak 7 kasus dan kumulatifnya 1.972 kasus, Riau menambahkan 7 kasus dan kumulatifnya 4.079 kasus serta Jawa Timur menambahkan 6 kasus dan kumulatifnya 29.460 kasus, 

Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 40.314.564 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.832.380 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 30.784.207 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 1,07% dan positivity rate spesimen mingguan (26 September - 2 Oktober 2021) di angka 1,20%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 85 spesimen. 

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 176.723 orang dan kumulatifnya 26.963.512 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 22.741.902 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 175.319 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 0,79% dan positivity rate orang mingguan (26 September - 2 Oktober 2021) di angka 0,98%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. 

Jakarta, 5 Oktober 2021
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

[ISTA/ACU/FKP]