Tanya Jawab Covid-19 | Covid19.go.id

Tanya Jawab Covid-19

Kombinasi vaksin booster yang saat ini diberikan berdasarkan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, meliputi:

  1. Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac dapat diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), atau separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml), atau dosis penuh Sinopharm (0,5 ml dosis), atau dosis penuh Sinovac (0,5 ml), atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml)
  2. Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca dapat diberikan dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), atau separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml)
  3. Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer dapat diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml)
  4. Untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna dapat diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
  5. Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&) dapat diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
  6. Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm dapat diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml) atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml)

Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru akan disampaikan kemudian.

*Perkembangan kebijakan 28 Mei 2022

sumber: Kemenkes


Tidak bisa. Jadwal yang tercantum pada aplikasi PeduliLindungi sudah disesuaikan dengan ketentuan pemerintah yang mengharuskan minimal 3 bulan dari dosis kedua.

sumber: Kemenkes


Tidak boleh. Vaksinasi menjadi syarat beraktivitas di ruang publik dan sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, pastikan untuk tidak menggunakan NIK dan nomor handphone milik orang lain saat mendaftar vaksinasi booster untuk menghindari kendala administrasi di kemudian hari.

sumber: Kemenkes


Tidak ada batas waktu, namun Anda disarankan untuk segera melakukan vaksinasi booster saat tiket vaksinasi ketiga sudah muncul di aplikasi PeduliLindungi untuk mendapatkan perlindungan maksimal dan bisa beraktivitas lebih aman dan nyaman.

sumber: Kemenkes


Saat ini vaksinasi booster hanya diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah mendapatkan vaksinasi primer lengkap.

sumber: Kemenkes


Omicron (B.1.1.529) adalah salah satu varian/turunan jenis baru dari virus COVID-19 yang dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan. Virus ini memiliki sifat yang lebih menular dan mempengaruhi kekebalan tubuh (baik yang diperoleh oleh infeksi alami maupun vaksinasi).

Sepanjang virus masih bersirkulasi di masyarakat, maka dapat menyebabkan virus berevolusi. Evolusi ini dapat menyebabkan adanya perubahan dari sifat dan karakter dari virus asal. Misalnya perubahan di kecepatan penularan, efek terhadap sistem kekebalan tubuh, tingkat keparahan, diagnosis dan respon terhadap obat-obatan.

Informasi akan terus diperbarui seiring dengan penelitian atau investigasi yang terus dilakukan untuk memahami sifat dan karakter dari virus ini, terutama untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya varian-varian baru yang lainnya dan mengurangi dampak pandemi.

sumber: Kemenkes


Risiko rawat inap varian Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta. Varian Omicron  tetap bisa menyebakan gejala berat dan kematian terutama pada orang yang rentan seperti lansia, memiliki penyakit penyerta dan orang yang belum divaksin.

Namun dengan tingkat penularan yang lebih tinggi, maka jika tidak dikendalikan akan lebih banyak orang yang terinfeksi dan membutuhkan perawatan medis (isolasi mandiri/terpusat/rumah sakit) sehingga dapat membebani sistem Kesehatan.

sumber: Kemenkes


Pemeriksaan PCR dan RDT-Antigen masih dapat untuk mendiagnosis COVID-19, termasuk varian Omicron. Untuk memastikan variannya, perlu dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

sumber: Kemenkes


Upaya terbaik yang bisa dilakukan saat ini agar terhindar dari risiko penularan COVID-19 varian Omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk:

  • Menggunakan masker dengan benar
  • Menjaga jarak fisik
  • Mencuci tangan
  • Hindari tempat ramai, ruang tertutup dengan ventilasi buruk
  • Menghindari kerumunan
  • Mengurangi mobilitas yang tidak mendesak
  • Segeralah vaksinasi
  • Menjaga imunitas dengan istirahat cukup, aktivitas fisik dan lainnya

sumber: Kemenkes


Segera lakukan isolasi mandiri di rumah. Saat ini Kemenkes menyediakan layanan konsultasi online (telekonsultasi) dan paket obat gratis. Jika Anda positif COVID-19, Anda dapat mengakses layanan tersebut dengan cara berikut:

  1. Tunggu WhatsApp resmi dari Kemenkes (centang hijau) atau cek kelayakan secara mandiri melalui isoman.kemkes.go.id
  2. Jika terdaftar, Anda bisa konsultasi dokter di penyedia layanan telemedicine (PLT) yang bekerja sama dengan Kemenkes dengan memasukkan kode voucher ISOMAN
  3. Dokter akan melakukan triase dan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien di akhir sesi konsultasi
  4. Resep digital dapat ditebus secara gratis dengan mengisi form dan data yang diperlukan di isoman.kemkes.go.id/tebusresep
  5. Obat dan vitamin akan dikirim ke alamat Anda oleh Sicepat dari Apotek Kimia Farma

PLT yang bekerja sama dengan Kemenkes dalam menyediakan layanan telekonsultasi dan paket obat COVID-19 gratis adalah Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, LinkSehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.

Jika gejala memburuk saat Anda melakukan isolasi mandiri, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

sumber: Kemenkes

Info Penting