Content Post | Covid19.go.id

Penurunan BOR Dan Kasus Aktif Harus Terus Dipertahankan

JAKARTA - Selain kasus positif dan positivity rate yang menurun, pada tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) dan kasus aktif menurun dalam 2 minggu terakhir. Bahkan, penurunan BOR dan kasus aktif secara bersamaan terjadi pada 14 provinsi.

Secara nasional, angka BOR mingguan sebelumnya sempat mencapai 77,07% pada 11 Juli 2021. Namun perlahan menunjukkan menjadi 75,91%, turun lagi menjadi 70,62% dan di minggu terakhir menurun lagi menjadi 61,95%. Penurunan ini sejalan dengan penurunan kasus aktif selama 2 minggu terakhir. Sebelumnya kasus aktif sempat mencapai 18,84% menjadi 18,12%, terus turun menjadi 15,55% per 1 Agustus 2021.

"Penurunan nyata terlihat pada penurunan BOR di Wisma Atlit yang saat ini persentase huniannya di angka 31,34%," Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (3/8/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Melihat perkembangan lebih dalam ke tingkat provinsi, penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan terjadi pada 14 provinsi. Diantaranya Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. 

Selain itu, provinsi lain juga mencatatkan penurunan BOR yang signifikan, seperti DKI Jakarta sebesar 21,55% dan Banten yang turun 20,57% dalam 1 minggu terakhir. "Saya apresiasi capaian ini, karena ini artinya pemerintah daerahnya mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir," lanjut Wiku. 

Perkembangan demikian, menunjukkan upaya penanganan bersama yang sangat baik dan harus dipertahankan. Karena di tengah-tengah ancaman virus delta, tidak mengurangi semangat dari pemerintah, masyarakat dalam upaya kolaboratif ternyata efektif dalam menghadapinya. 

Meskipun demikian, Satgas menyoroti perkembangan kasus aktif dan BOR untuk sebagian pulau diuar Jawa - Bali. Menunjukkan kenaikan di sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Di Pulau Sumatera, kenaikan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu. 

Sedangkan Pulau Kalimantan, kenaikan terjadi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur menunjukkan kenaikan pada salah satu indikator. Sementara di Pulau Sulawesi, kenaikan terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Barat. 

Di Pulau Jawa, juga masih ada DI Yogyakarta yang kasus aktifnya belum menunjukkan penurunan. Sedangkan Bali, meskipun kasus positif menunjukkan perbaikan, namun untuk kasus aktif dan BOR belum menunjukkan perbaikan. 

Untuk itu, dalam melihat perkembangan COVID-19 dapat dilihat dari kasus positif, positivity rate, kasus aktif dan BOR. Lebih jelasnya, penigkatan BOR terjadi karena masih meningkatnya kasus positif, positivity rate dan kasus aktif. Artinya orang yang membutuhkan perawatan rumah sakit masih terus meningkat dan kesembuhan belum cukup mengurangi kasus. Meningkatnya BOR mengindikasikan penanganan yang harus segera ditingkatkan.

[ISTA/ACU/YOY]

Bagikan

Info Penting