PTM Aman dengan Protokol Kesehatan | Covid19.go.id
Penanganan Covid-19
PTM Aman dengan Protokol Kesehatan

Jakarta – Dengan mempertimbangkan kasus Covid-19 saat ini, Kemendikbudristek mendorong pembelajaran tatap muka 100 persen pada tahun ajaran 2022/2023 dan dilaksanakan sesuai dengan SKB 4 Menteri termasuk diskresinya, karena didalamnya sudah memuat protokol Kesehatan dan prosedur penghentian PTM jika ada yang terkonfirmasi positif serta penanganan temuan kasus Covid-19 pada satuan pendidikan.

“Sejak tahun ajaran 2022/2023 sudah dimulai pembelajaran tatap muka 100 persen. Jadi pembelajaran ini salah satu tujuan utamanya adalah untuk mencegah learning loss anak didik kita. Kami dengan ini mengeluarkan SKB yang sudah ditandatangani bersama dan sudah menyesuaikan dengan durasi jam pembelajaran, serta sudah menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan.” Ungkap Anang Ristanto, S.E., M.A - Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek, pada dialog yang diselenggarakan Satgas Penanganan Covid-19 (12/09/2022).

Anang meminta orang tua agar tidak khawatir dan dapat mendukung pelaksanaan PTM dengan sepenuhnya. Karena itu, Anang menghimbau PTM 100 persen menjadi perhatian seluruh pihak, karena masih berlangsung pada suasana pandemi, dan pihaknya juga memastikan PTM berlangsung aman dengan implementasi protokol kesehatan yang benar di lingkungan sekolah.

“Untuk mengurangi kekhawatiran dari orangtua, kita terus melakukan sosialisasi dan memastikan dinas pendidikan melakukan tugas untuk mengontrol kesiapan protokol kesehatan, juga mensosialisasikan pada orangtua peserta didik terkait dengan pembelajaran tatap muka yang aman.” Tegas Anang.

Gotong Royong Semua Pihak
Anang juga mengingatkan bahwa, seluruh pihak harus mengupayakan kedisiplinan protokol kesehatan, sehingga resiko tertularnya Covid-19 dan terbentuknya klaster baru dapat terhindarkan khususnya pada lingkungan satuan pendidikan.

Berdasarkan data dari Pusdatin Kemendikbudristek, 7 September 2022, Hasil pemadanan DAPODIK dengan PeduliLindungi, dari 3,93 juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang datanya sudah sinkron dengan PeduliLindungi, 96% (3,77 juta) sudah mendapatkan vaksinasi.

“Kemendikbudristek telah membuat sistem pemantauan PTM 100 persen melalui beberapa mekanisme antara lain yaitu pemantauan cakupan vaksinasi dan kasus Covid-19 warga satuan pendidikan berdasarkan data PeduliLindungi.” Tegas Anang.

Kemendikbudristek selalu melakukan sosialisasi terkait hal-hal apa saja yang perlu disiapkan dengan menggandeng Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan terkait pelaksanaan PTM 100 persen.

“Gotong royong adalah kunci utama kita semua terlepas dari Covid-19 tidak hanya pada sisi Kesehatan tetapi dari pembelajaran, kami berharap sinergi, berbagi berbagai kepentingan dalam mendukung proses PTM 100 persen ini. Kami Kemendikbudristek juga menyadari bahwa tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, bantuan dari berbagai pihak untuk bersama-sama keluar dari pandemic Covid-19.” Tutup Anang.

[STPC19/VER/YOY]

Info Penting