[SALAH] Corona Hanya Flu Musiman | Covid19.go.id
Hoax Buster
[SALAH] Corona Hanya Flu Musiman

Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada).
Klaim Corona hanya flu musiman, 10 negara yang mengumumkan pembatalan prosedur COVID-19, dan kumur dengan garam menghilangkan Corona adalah salah. Klaim-klaim tersebut adalah hoaks lama yang disunting ulang.

KATEGORI: Konten yang Menyesatkan

NARASI:
Copas…

Kabar Gembirraa🎉🎉

[23/01, 00:06] Ahmed Ibrahim:

1. Negara-negara berikut mengumumkan pembatalan semua prosedur Wajib Karantina, Tes Corona, dan Vaksin, dan menganggap Corona hanya flu musiman:(( alhamdulillah… bebass euyy…🎈🎈))
1) Turki
2) Brasil
3) Inggris
4) Swedia
5) Spanyol
6) Republik Ceko
7) Meksiko
😎 El Salvador
9) Jepang
10) Singapura
Semoga Indonesia menyusul..💪💪
2. Akhirnya virus Corona hilang dengan pencegahan Jerman ini.
Ilmuwan Jerman mengumumkan setelah serangkaian penelitian, bahwa virus Corona tidak hanya berkembang biak di paru-paru seperti virus SARS pada tahun 2002, tetapi juga menyebar luas di tenggorokan selama minggu pertama infeksi
3. Dan kini, setelah mengumumkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh ahli biologi Jerman tentang perkembangbiakan virus Corona di tenggorokan, mereka kembali menekankan perlunya berkumur dengan larutan air dan garam yang suam-suam kuku…
…. (Narasi lanjutan di Referensi)

SUMBER: Facebook
https://bit.ly/3s50QyB

PENJELASAN:
Beredar postingan Facebook mengenai Corona hanya flu musiman, postingan tersebut juga mencantumkan 10 negara yang mengumumkan pembatalan prosedur COVID-19. Tak hanya itu, postingan yang diunggah Astrid Yessi Rina Kruytzer tersebut, juga menambahkan cara pencegahan Corona dari Jerman dengan berkumur garam.

Dikutip dari Antaranews.com, COVID-19 berbeda dengan flu biasa atau influenza. Meskipun keduanya merupakan penyakit pernapasan menular, dan memiliki beberapa gejala yang serupa. COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus Corona baru yang pertama kali diidentifikasi pada 2019 di China, sedangkan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza.

Dilansir dari Tempo.co, WHO melansir tingkat kematian COVID-19 lebih tinggi daripada influenza, terutama influenza musiman, meskipun tingkat kematian COVID-19 yang sebenarnya masih perlu waktu untuk dipahami sepenuhnya. Sejauh ini, data WHO menunjukkan rasio kematian kasar (jumlah kematian yang dilaporkan dibanding kasus yang dilaporkan) adalah sekitar 3-4 persen. Sedangkan influenza musiman, angka kematian di bawah 0,1 persen. Kematian pun sebagian besar ditentukan oleh akses dan kualitas perawatan kesehatan.

Terkait klaim tentang 10 negara yang membatalkan prosedur COVID-19. Setelah ditelusuri faktanya, beberapa negara yang tercantum dalam daftar tersebut masih memberlakukan prosedur terkait pencegahan COVID-19 antara lain Swedia, Jepang, dan Singapura.

Klaim terakhir dalam postingan tersebut adalah tentang berkumur dengan garam yang dapat menghilangkan Corona. Hoaks tersebut telah beredar dari tahun 2020. Faktanya, belum ada bukti ilmiah bahwa kandungan natrium yang terdapat dalam air garam dapat membunuh virus Corona. Lebih lanjut, melansir dari situs National Geographic, setelah virus Corona masuk ke dalam tubuh manusia, virus tersebut akan langsung menyerang saluran pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru, bukan saluran pencernaan.

REFERENSI:
https://www.antaranews.com/berita/2592637/misinformasi-virus-corona-saat-ini-seperti-flu-biasa
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1066/fakta-atau-hoaks-benarkah-who-sebut-covid-19-tak-lebih-berbahaya-dari-flu
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0kpv29RN-cek-fakta-beredar-daftar-negara-umumkan-pembatalan-semua-prosedur-wajib-karantina-tes-covid-dan-vaksin-ini-faktanya
https://turnbackhoax.id/2020/05/28/salah-campuran-garam-dan-air-hangat-mampu-hilangkan-virus-corona/

Narasi lanjutan:
*4. Ilmuwan Jerman meyakinkan Kementerian Kesehatan Jerman 😘 jika semua orang berdeham beberapa kali sehari dengan berkumur dengan larutan air garam semi-panas, maka virus akan *sepenuhnya dihilangkan di seluruh Jerman dalam waktu seminggu.*
*5. Eksperimen telah menunjukkan bahwa 😘 dengan berkumur dengan larutan air dan garam, kita terus-menerus mengubah tenggorokan kita menjadi lingkungan yang sepenuhnya basa, dan lingkungan ini adalah lingkungan terburuk untuk virus corona, karena dengan air garam, pH mulut berubah menjadi basa. pH, dan jika kita berkumur beberapa kali sehari dengan berkumur dengan air garam Hampir panas, kita *tidak memberi kesempatan pada virus corona untuk berkembang biak*
6. Oleh karena itu, semua orang perlu berkumur dengan larutan garam semi panas beberapa kali sehari beberapa kali sehari terutama di pagi hari dan sebelum meninggalkan rumah dan setelah kembali ke rumah, agar tidak memungkinkan virus Corona berkembang biak sama sekali. dalam periode awal yang sama.
7. Yuk ajak semua orang untuk menerapkan tips kesehatan yang penting dan sederhana ini dengan penuh komitmen.
8. Saat artikel ini menjadi viral, Anda juga akan berada di lingkaran mereka yang memerangi penyebaran virus corona.
9. Good bye👋👋corona.. covid.. omicron.. atau apapun itu namamu….
10. Puji Tuhan… akhirnya KUMUR GARAMLAH OBATNYA
11. Dmmp…..
Salam sehat dan tetap semangat Sbp
GBU All

Editor: Adi Syafitrah

Info Penting